Berita

Pemko Medan Pecahkan Rekor Muri Pelayanan Kb Vasektomi

Pemko Medan berhasil  memecahkan rekor Museum  Rekor  Indonesia (MURI) pelayanan KB pria (vasektomi) dengan jumlah   peserta sebanyak 1.575  akseptor.  Sebelumnya,  rekor partisipasi  pria dalam ber-KB  dipegang Provinsi Kalimantan Selatan  dengan jumlah peserta sebanyak 870 akseptor.  Atas keberhasilan tersebut Tim MURI menyerahkan piagam penghargaan kepada Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM di Balai Kota Medan,  Jumat (1/11).

Penyerahan piagam penghargaan MURI ini disaksikan Kepala BKKB Pusat diwakili Deputi Pengendalian Kependudukan BKKB Pusat Dr Wendy Hartanto,Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi  Dr Yulianto Wicaksono Sp OG,  Wakil Walikota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, Sekda Ir Syaiful Bahri, mewakili Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan, pimpinan SKPD, serta camat se-Kota Medan.

Menurut Walikota, keberhasilan memecahkan rekor MURI ini  berkat kegiatan pelayanan KB pria vasektomi  yang diselenggarakan Pemko Medan bekerjasama  dengan Kodim 0201/BS di 13 titik pelayanan selama dua hari  yakni 23 dan 24 Oktober lalu. Selama dua hari itu, jumlah akseptor KB pria yang berhasil dilayani sebanyak 1.575  orang.

“Untuk itu saya mengucapkan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya atas upaya dan kerja keras kita semua, sehingga kita berhasil memecahkan rekor  MURI  ini. Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan kita dalam mendorong kesertaan pria dalam ber-BK. Di samping itu juga sebagai manifestasi keberhasilan kita memajukan kesetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi di Kota Medan,” kata Walikota.

Selanjutnya, Walikota mengungkapkan pemecahan rekor MURI ini hanya salah satu upaya dalam menurunkan laju pertumbuhan penduduk di Kota Medan. Sedangkan untuk ke depannya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan dan perlu inovasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat  dalam mewujudkan norma keluarga kecil sejahtera, khususnya  kepedulian dan kesertaan kaum pria untuk ber-KB sehingga kaum pria ikut merasa bertanggungjawab dalam membatasi  jumlah kelahiran.

Selain itu Walikota melalui tokoh agama maupun  tokoh masyarakat agar  bisa memberikan pemahaman kepada  masyarakat bahwasannya dengan vasektomi bukan berarti  tidak menghasilkan keturunan lagi tetapi sifatnya hanya membatasi. Apabila  setelah beberapa tahun ingin punya keturunan lagi, maka vasektomi bisa dilepas.

Untuk mendukung  pelaksanaan vasektomi di tengah masyarakat, Walikota menghimbau kepada camat dan lurah di Kota Medan supaya ikut vasektomi. “Karena camat  dan lurah kita muda-muda, saya menghimbau agar mereka ikut vasektomi . Dengan begitu masyarakat mengetahuinya dan mau ikut vasektomi. Jadi  kita minta kesadaran mereka,” ungkapnya seraya menambahkan  bagi  warga yang ingin vasektomi tidak perlu khawatir soal  masalah biaya karena ditanggung pemerintah sepenuhnya.

Kemudian Walikota  ingin pelayanan KB vasektomi ini disosialisasikan di tengah masyarakat, termasuk bagi para nelayan yang bermukim di kawasan Belawan mengetahuinya. Dengan sosialisasi ini diharapkan mereka tertarik untuk ikut vasektomi.  Apabila ada 500 sampai 600 nelayan  mau ikut vasektomi, tentunya kita dapat memecahkan rekor MURI kembali. Sedangkan target untuk tahun depan, Walikota  berharap kepesertaan pria ikut vasektomi di Kota Medan di atas 2.000 akseptor.

Sementara itu Kepala  BKKBN Pusat diwakili Deputi Pengendalian Kependudukan BKKB Pusat Dr Wendy Hartanto  mengatakan,  pemerintah perlu melaksanakan KB Vasektomi  ini karena melihat beban kaum perempuan (kaum ibu) sudah banyak. Selain mengurus rumah tangga, mereka juga harus hamil  dan mempunyai anak. Kalau ikut KB, mereka juga harus mengingat  minum  pil atau suntik beberapa bulan sekali.   

“Jadi  beban kaum perempuan ini sudah cukup luar biasa. Jadi kita mengharapkan peran serta pria lebih meningkat. Kalau di  negara-negara lain, peran kaum pria ber-KB  cukup besar,” jelas Wendy.

Dijelaskannya, sekarang di Indonesia tengah dikembangkan pil KB untuk pria yang dibuat melalui suatu tanaman herbal yang dibudidayakan di Papua. “Saat ini sedang kita teliti sejauh mana efektifitasnya. Sudah tiga tahun ini kita uji coba. Kita yakin keberhasilannya sangat besar,” paparnya optimis.

Wendy mengakui,  kepesertaan KB akhir-akhir ini memang berkurang dibandingkan dengan masa Orde Baru. Karenanya, dia merasa beruntung ketika Walikota Medan pada masa Orde Baru masih menjabat camat. Di mana pada saat itu Rahudman sangat intensif menangani permasalahan KB. Makanya begitu menjadi Walikota Medan,  Rahudman merasa KB sangat penting.

“KB bisa meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Kita ketahui kualitas bangsa Indonesia sekarang menduduki  peringkat 124 dari 187 negara. Jadi kita harapkan dengan adanya KB ini bisa meningkatkan indeks pembangunan Indonesia. Dengan sedikit anak, orang tua pasti bisa meningkatkan kualitas pendidikan anaknya. Selain itu KB juga dapat menurunkan angka kematian ibu. Saat ini kita ketahui angka kematian ibu di Indonesia sangat besar sekali yaitu 228 per seratus ribu kelahiran,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Badan pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Medan drg Usma Polita M.Kes dalam laporannya menjelaskan, pelayanan KB vasektomi ini dilaksanakan di 13 titik pelayanan baik rumah sakit pemerintah dan swasta, puskesmas dan klinik. Selain ingin memecahkan rekor MURI, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan partisipasi pria dalam ber-KB dan kesehatan reproduksi, meningkatkan jumlah motivator KB pria dan memajukan kesetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi.

Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan



0 Komentar


Leave a comment
Contact us

Alamat: JL. Ibus Raya no. 131 (Petisah) Medan

Telepon: 061-4576234

Fax: 061- 4576234

Polling
Apa alat kontrasepsi yang biasa anda gunakan?
IUD
Implant
Pil
Kondom

→ Lihat Hasil Poling
Galery